Skip to main content
Memahami Teknologi dalam Bitcoin bagaimana teknologi ini membentuk bitcoin

Part 2: Pelajari Teknologi Bitcoin – Penjelasan untuk Pemula

Kalau ini artikel yang pertama kamu baca, jangan longkapi penjelasan part 1 yang mengulas tentang filosofi Bitcoin.

Teknologi dalam Bitcoin sendiri sebenarnya adalah perpanduan banyak teknologi lainnya yang di gabungkan menjadi satu. Konsep-konsep ini saling melengkapi dan bertujuan satu untuk membuat sistem peer-to-peer yang benar-benar 100% digital.

Masih banyak yang tidak mengerti betul tentang tekonologi di balik Bitcoin, karena teknologi ini adalah fondasi yang di pakai di coin-coin lainnya juga. Pelajari konsep teknologi yang membentuk Bitcoin di artikel ini.

Teknologi Blockchain dan Desentralisasi

Teknologi blockchain adalah suatu teknologi yang temukan oleh Satoshi Nakomoto sendiri dan implementasi pertamanya adalah dengan menggunakan konsep cryptocurrency Bitcoin.

Walaupun sebenarnya dalam sejarah sebelum lahirnya blockchain, sudah ada beberapa penemuan tetapi implementasi dan adopsi nya tidak seperti Bitcoin saat ini.

Bagaimana Cara Kerja Blockchain?

Seperti namanya ‘Blockchain’, yang di artinya rangkaian rantai beberapa ‘block’. Block disini adalah ‘Data Block’ artinya, setiap block nya berisikan data dan saling berhubungan.

Ilustrasi blockchain suatu data yang berantai dan berhbungan dan di ilustrasikan di Bitcoin whitepaper
Konsep Blockchain secara ilustrasi yang di gambarkan di white paper Bitcoin

Khusus untuk Bitcoin, setiap block berukuran 1 MB dan setiap 10 menit jaringan Bitcoin akan membuat block baru dan tidak akan berhenti selama ada pengguna yang menggunakan jaringan ini.

Kita bisa melihat jumlah yang Bitcoin sudah buat sampai detik ini, di block explorer seperti btc.com

cara melihat block terakhir yang di produksi oleh Bitcoin
di website BTC.com, bisa melihat jumlah block terakhir di Bitcoin

Setiap block itu adalah data yang berisikan transaksi-transaksi perpindahan Bitcoin dari alamat wallet ke wallet lain. Di artikel part 1 saya sudah infokan jumlah ‘Bitcoin Node’ sebanyak 83.000 tersebar di dunia ini.

Berarti 83.000 jumlah node tersebut mempunyai data blockchain yang sama, bila ada salah satu node mencoba melakukan pergantian data dalam block mereka sendiri, contohnya mengganti jumlah Bitcoin yang ada dalam suatu wallet Bitcoin, maka secara otomatis jaringan Bitcoin akan menolak node tersebut dari jaringan karena di anggap tidak sama dengan node-node yang aktif.

Jadi bila ada yang bisa mencoba manipulasi Bitcoin dengan cara merubah data secara manual menggunakan konsep double spending, teknologi blockchain akan mencegahnya secara otomatis, dikarenakan blockchain yang aktif di Bitcoin tidak memungkinkan.

Dengan konsep ini, Bitcoin menjadi digital currency pertama yang mempunyai mekanisme perlindungan terhadap data (data transaksi yang di rekam di blockchain sejak block pertama Bitcoin) dari manipulasi apa pun. Lagi-lagi ide ini juga bisa di sebut sebagai ‘Immutable’.

Transpransi dalam Bertransaksi di Ledger Publik

Di atas saya sudah mentioned penggunaan block explorer untuk melihat transaksi-transaksi yang sedang berjalan saat ini.

Dalam Bitcoin, semua transaksi dan semua wallet address terekam dalam blockchain publik, artinya semua nya bisa di lihat dan di analisa oleh siapa pun yang mempunyai koneksi internet.

Dengan sistem seperti ini, dengan mudah kita bisa melihat pemilik Bitcoin secara ranking di beberapa website, seperti di screenshot di bawah ini.

Mencari pemegang bitcoin terbanyak menggunakan block explorer dan data analysis
Dengan mudah kita bisa mencari tahu jumlah kekayaan pemegang Bitcoin berdasarkan wallet address di Internet.

Pergerakan Bitcoin pun juga bisa di ketahui, bila suatu pergerakan dalam jumlah besar publik bisa mengetahuinya, seperti apa twitter account whale alert ini.

Supply yang Terbatas

Jumlah Bitcoin yang beredar sudah di tentukan hanya sebanyak 21 juta Bitcoin saja.

Distribusi Bitcoin sudah di atur dengan otomatis dalam settingan jaringan BTC. Jadi bila suatu penambang memproduksi ‘hash power’ lebih besar dan menghasilkan jumlah Bitcoin lebih banyak dari biasanya, maka ‘difficulty’ atau tingkat kesulitan kriptografis dalam Bitcoin akan dengan sendiri nya meningkat dalam waktu dekat, sehingga distribusi Bitcoin akan terus tercontrol.

Di tahun 2024 ini website CoinGecko, jumlah yang sudah di tambang sebanyak 19 juta-an.

Menunjukan dimana persebaran Bitcoin saat ini live dengan menggunakan website CoinGecko
Jumlah Bitcoin yang tersebar bisa di cek di CoinGecko

Walaupun hanya sisa kurang dari 2 juta Bitcoin yang akan di produksi lagi, bukan berarti Bitcoin akan habis dalam waktu dekat. Sudah di program jaringan Bitcoin setiap 4 tahun akan terjadi yang di namakan “Bitcoin Halving”.

Peristiwa ini adalah peristiwa memotong ‘block reward’ dengan setengah, membuat produksi Bitcoin yang di hasilkan para penambang setengah dari sebelumnya.

Contoh nya, pada 22 April 2024 sudah di jadwalkan Bitcoin halving akan memotong block reward dari 6.25 BTC menajdi 3.125 BTC per block, dan setiap 4 tahun reward ini akan berkurang setengah seterusnya sampai Bitcoin habis.

Bitcoin halving sudah di jadwalkan dalam programming Bitcoin dan ini juga tidak bisa ada yang mengganti jadwal tersebut, sama seperti transaksi-transaksi Bitcoin, programming Bitcoin pun juga ‘immutable’ alias tidak bisa di ganggu gugat.

Dan di estimasikan dengan rumus matematika Bitcoin terakhir akan di tambang pada tahun 2140.

Bitcoin itu Permissionless, Berarti Tidak Perlu Meminta Izin untuk Menggunakan dan Berpartisipasi

Bitcoin tidak memandang, umur, agama, ras, etnis sampai kelamin, semua pengguna Bitcoin di anggap ‘equal’, di anggap sama. Konsep ini yang sering di sebut sebagai ‘Permissionless’.

Untuk menggunakan jaringan Bitcoin, tidak memerlukan izin siapa pun. Konsep ini ada sisi baik dan sisi gelap nya secara penggunaannya.

Karena Bitcoin tidak memandang siapa yang memakai Bitcoin, maka Bitcoin juga bisa di gunakan di kegiatan seperti “pencucian uang” atau “pembiayaan ke teroris” dan tidak bisa di hentikan oleh siapapun.

Tapi di sisi baiknya, seorang pengguna Bitcoin tidak perlu memberikan data diri nya untuk membuka “rekening Bitcoin” (wallet Bitcoin) terutama untuk yang tidak memiliki dokumen lengkap sebagai persyaratan membuka rekening di institusi tradisional seperti di bank untuk seseorang menerima dan mengirim kekayaannya.

Ilustrasi Bitcoin Melakukan pengiriman tanpa perantara

Di estimasikan sekitar 1.4 milyar populasi dunia adalah populasi yang anggap ‘unbanked’ atau tidak memiliki akses produk finansial seperti menabung, menerima dan mengirim uang.

Komunitas Bitcoin percaya bahwa dengan ide ‘permissionless’ ini Bitcoin bisa menjadi solusi ke peradaban manusia (terutama di negara-negara Afrika dan negara-negara berkembang) yang tidak memandang status sosial, ras, warna kulit dan agama untuk menggunakan sistem Bitcoin ini.

‘Open Source’ dan di Program Dengan BIP (Bitcoin Improvement Proposal)

Konsep desentralisasi Bitcoin berlanjut juga pada kepemilikian jaringan Bitcoin. Jadi siapakah yang bertanggung jawab atas Bitcoin? Jawabanya adalah tidak seorang pun bertanggung jawab dan memimpin Bitcoin.

Seperti layakanya sebuat aplikasi yang di anggap ‘Open Source’, siapapun bisa memberikan proposal untuk melakukan improvement, di Bitcoin biasa di sebut sebagai BIP, Bitcoin Improvement Proposal.

Bila proposal nya mendapatkan vote yang cukup dari semua pemegang Bitcoin (pemegang Bitcoin siapapun bisa berpartisipasi dan melakukan voting di network Bitcoin), maka proposal tersebut bisa di implementasikan di Bitcoin.

Bitcoin juga sering di sebut sebagai “Programmable Money”, atau uang digital yang bisa di program dan berikan ‘improvement’ untuk menjadi lebih baik.

Tetapi karena konsensus mereka desentralisasi, tidak bisa sembarang ‘update’ yang bisa dilakukan, harus ada pihak-pihak yang menyetujui nya.

Untuk belajar lebih lanjut mengenai cara kerja BIP, bisa di lihat disini.

Cryptography di Penambang dan Konsep ‘Proof of Work’

Konsep cryptography pada Bitcoin di implementasi kan di hal-hal sebagai berikut:

  • Untuk menghasilkan Bitcoin wallet address
  • Untuk menghasilkan Bitcoin TXid
  • Sampai membantu menggerakan Bitcoin dari wallet satu ke lainnya

Untuk menjalankan network Bitcoin, selain Bitcoin Node, di perlukan juga Bitcoin Miner (Penambang Bitcoin). Kegunaan penambang Bitcoin ini adalah untuk membantu pergerakan atau pengiriman Bitcoin dari satu wallet Bitcoin ke wallet Bitcoin lainnya.

Penambang Bitcoin akan di berikan pertanyaan matematika yang sangat sulit (cryptographic problems) yang hanya bisa di pecahkan (decryption) menggunakan kekuatan komputer. Semakin cepat kecepatan computer nya, semakin cepat proses ‘decrypting’ ini dilakukan (tetapi bisa di atur dengan difficulty network Bitcoin secara otomatis). Proses ini seperti proses ‘menebak angka’ menggunakan komputer, siapa yang berhasil memecahkan solusi kriptografis ini maka dialah yang akan di berikan ‘Block Reward’ oleh jaringan Bitcoin.

Contoh Pertambangan Bitcoin yang besar untuk mendapatkan block reward
Bitcoin Miner berlomba-lomba untuk mendapatkan Block Reward

Jadi tujuan penambang Bitcoin adalah untuk berlomba-lomba mendapatkan ‘Block Reward’ di blockchain Bitcoin. Block reward adalah pemberian Bitcoin baru di luar sirkulasi Bitcoin yang beredar.

Kekuatan computer untuk memecahkan masalah kriptografis ini adalah suatu proses yang selalu di sebut sebagai ‘Proof of Work’, atau tanda dari pekerjaan untuk memecahkan solusi kriptografis.

Kita bisa membeli Pecahan Bitcoin Secara Digital, Tidak Harus 1 Bitcoin

Kebingungan yang sering terjadi di pemula crypto adalah harusnya membeli 1 Bitcoin untuk memulai investasi di Bitcoin.

Bitcoin telah di program secara digital untuk bisa di pecahkan menjadi seper 10 juta Bitcoin, berarti Bitcoin terkecil yang bisa kamu punyai adalah 0.00000001 Bitcoin atau sebutannya adalah 1 Satoshi atau 1 Sat (10.000.000 Satoshi = 1 Bitcoin).

Dan di exchange-exchange crypto mana pun sangat memungkinkan kamu untuk memiliki pecahan seper 10 juta Bitcoin, tidak harus membeli 1 Bitcoin penuh.

Bila seseorang meiliki 1 Bitcoin sebutan yang sering di pakai adalah ‘whole coiner’, ini sering di jadikan sebagai status symbol sosial yang menyatakan bahwa seseorang memiliki 1 Bitcoin penuh.

Perpaduan Teknologi Menjadikan Bitcoin Suatu Penemuan Yang Unik

Bitcoin adalah suatu penemuan yang unik dalam teknologi dan keuangan modern, dengan perpaduan tekonologi yang di blockchain, kriptografis, open source, desentralisasi dan open ledger ini.

Ide Bitcoin ini hanya memungkinkan dengan semua teknologi ini saling melengkapi dan bertujuan untuk membuat sebuah platform yang bener-bener tidak membutuhkan pihak ke 3 dan tidak dimiliki oleh satu pihak saja.

Dan semua teknologi ini di kembangkan dan di pakai ke project-project cryptocurrency lainnya seperti, Ethereum, Cardano, Solana, BNB dan lain-lainnya.

Jadi pemahaman terhadap teknologi Bitcoin akan menjadi fondasi yang kuat untuk menjelajahi cryptocurrency-cryptocurrency (altcoin) lainnya.

2 thoughts to “Part 2: Pelajari Teknologi Bitcoin – Penjelasan untuk Pemula”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *