Skip to main content
Pemula Crypto Investasi apa trading?

Pemula Crypto, Lebih Baik Trading Apa Investing?

Pertanyaan yang sering di tanya dengan teman-teman saya yang baru mulai belajar mengenai cryptocurrency, cara apa yang akan menguntungkan sebagai pemula? Apakah bisa untung dengan trading? dan lain-lain.

Artikel ini akan membahas perbeedaan investing dan trading untuk pemula yang baru ‘dive in’ ke dunia cryptocurrency. Dan cara apa yang terbaik untuk pemola agar tetap bisa mendapatkan keuntungan dengan crypto.

Disclaimer:

Saya bukan financial advisor, tidak bertanggung jawab atas semua kerugian dan keuntungan yang kamu dapat. Informasi ini di pakai untuk sarana hiburan dan materi pembacaan saja.

Beda nya Trading dan Investing

Sebelum kita menyelam lebih lanjut, saya ingin establish apa itu yang saya maksud dengan ‘Trading’ dan ‘Investing’ pada umumnya di dunia cryptocurrency.

Trading yang saya maskud adalah cara memanfaatkan momentum market untuk mencari keuntungan, atau mantra yang sering di pakai para trader ‘Sell High, Buy Low’. Biasanya para trader mempunyai jangka waktu yang lebih kecil di bandingkan para investors.

Terminology yang sering di pakai juga adalah istilah ‘Day Trading’, dimana seorang trader melakukan kegiatan jual dan beli secara harian.

Investing mentality yang di maksud di artikel ini, adalah membeli suatu aset crypto dengan tujuan suatu hari nanti akan di jual saat harganya lebih tinggi. Seorang investor biasanya mempunyai waktu ekspentasi yang lebih panjang di bandingkan trader.

Semakin Banyak Frekuensi Trading, Semakin Banyak Kemungkinan Salahnya

Bila kamu tertarik dengan melakukan ‘trading cryptocurrency’ dengan metode ‘day trading’ (atau jangka waktu yang pendek – harian sampai mingguan), berarti frekuensi jual beli yang kamu lakukan akan lebih banyak.

Dengan frekuensi yang tinggi, resiko dan kemungkinan untuk rugi akan lebih tinggi. Sebagai pemula, emosi di saat menghadapi kerugian bisa sangat kuat. Membuat pemula merasa harus ‘balik modal’ kembali dari kerugian yang mereka baru alami.

Dan sering emosi itu mengambil alih perlakuanmu dan melakukan sebuat trade yang gegabah atau dalam jumlah yang tinggi untuk menutupi kerugian nya.

Di tambah dengan fitur trading seperti 2x, 5x, 10x (bahkan lebih) leverage, dimana keuntungan dan kerugian trade kamu berkali lipat dari pergerakan normal market. Menurut saya ini selalu menjadi jebakan pemula.

Mentalitas seperti ini yang sering di kaitkan bahwa trading cryptocurrency seperti di anggap gambling. Bila seorang melakukan trade seperti membabi buta, ya memang tidak beda jauh seperti gambling.

Tidak Ada Technical Analysis dan Indicator Yang 100% Selalu Benar

“Saya akan belajar technical analysis dan indicator-indicator agar saya bisa meraih keuntungan”, kata seorang teman yang merasa bisa mengambil keuntungan di crypto menggunakan Technical Analysis (TA).

Sayangnya, tidak ada TA dan indicator mana pun di dunia yang memiliki 100% akurasi, semua indicator dan TA tetap ada kemungkinan salahnya, tidak hanya di crypto tapi di aset-aset lain juga.

Tentu menguasai TA bisa membantu kamu bernavigasi di suatu aset market dan bisa membantu, tapi tetap bukan jaminan.

Technical Analysis Crypto Sulit dan Tidak selalu akurat
Illustrasi dari Technical Analysis Crypto yang complex dan tidak selalu akurat

Saya sudah mengikuti pergerakan aset cryptocurrencies sejak tahun 2018 secara terus menurut, dan menurut saya lebih sering crypto tidak mematuhi indicator-indicator trading.

Tapi saya tidak menentang untuk seseorang untuk mempelajari TA dan indicator di trading, karena memang bisa membantu di saat-saat tertentu. Tapi bukan berarti semua trade dengan TA akan berhasil.

Untuk kamu yang ingin menggunakan indicator trading pastinya harus gunakan platform charting yang professional seperti TradingView.

Tidak Ada Yang Bisa Menebak Bottom dan Top Cycle

Tidak ada manusia, bot atau AI yang bisa menebak “top” dan “bottom” suatu cycle, tidak hanya di cryptocurrency, tapi di aset mana pun.

Bila kalian mendengar influencer atau temen mu sendiri yang memprediksi bottom nya suatu market, berarti kalian melakukan yang di sebut ‘Social Trading’.

Sudah dari tahun 2018 saya mendalami dan melihat banyak ‘crypto influencers’ dengan rekomendasi-rekomendasi coin nya, menurut saya tidak ada yang bisa menebak top atau bottom crypto secara benar.

Mungkin mereka masih lakukan sampai sekarang, tapi ingat mereka publish video atau informasi mereka di motivasikan click atau view channel nya.

Maka dari itu, bila kamu mengikuti teman atau informasi publik seperti influencer sebagai indicator kamu untuk keputusan trade kamu, lebih sering salahnya di banding benarnya.

Menunggu Lebih Mudah dari Menebak – Time is Your Friend

Kasarnya trading yang saya maksud di atas seperti menebak momentum market (naik atau turun) menggunakan informasi seperti TA, indicator atau influencers.

Dengan mengaplikasikan mental ‘investing’, seorang investor tidak melihat harga aset yang turun atau naik pada saat itu. Seoranga investor yang benar, sudah yakin dan melakukan research (pengertian yang dalam) suatu hari nanti aset yang mereka invest akan lebih mahal.

Melainkan seorang investor lebih sering ‘menunggu’ dimana aset nya sudah mencapai target yang ia inginkan. Seperti yang saya sampaikan di atas, seorang investor biasanya memiliki time frame yang lebih panjang (bahkan sampai tahunan).

Potensi return lebih tinggi dengan timeframe yang lebih lama
Return sampai 270% di Bitcoin bila berinvestasi dalam jangka tahunan. Screenshot dari TradingView chart Bitcoin

Di komunitas crypto, kami seorang menggunakan istilah HODL, yang sering di artikan Hold On for Dear Life. (Untuk yang mengikuti Bitcoin dari dulu, kita tahu istilah HODL ini berawal dari forum post Bitcoin.)

Sudah banyak ‘OG Bitcoiner’ yang merasakan profit hingga berlipat-lipat ganda dengan menggunakan metode meng-HODL aset Bitcoin nya. Therefore, time is indeed your friend.

Bila suatu aset crypto sudah di harga yang tinggi, kalian hanya perlu melakukan 1 kali trade saja untuk meraih profit yang tinggi, tetapi memang menggunakan jangka waktu yang lebih lama.

Selalu Punya Rencana kalau Market Turun atau Naik

Memiliki rencana dalam suatu pergerakan aset crypto adalah hal yang bjiak. Contoh yang bisa kamu aplikasikan ke rencana investing kamu, contoh yang simple:

  • Bila Bitcoin sudah naik 60% saya akan ambil modal awal dan biarkan keuntungan untuk tetap berkembang
  • Bila Bitcoin turun 40% saya akan beli Bitcoin lagi

Tentunya angka dan presentase nya di sesuaikan dengan angka kamu masing-masing. Mempunyai rencana membuat seorang pemegang aset crypto tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan karena rencana investasi nya sudah di persiapkan.

Karena seperti yang saya tulis di atas, tidak ada satu orang pun yang tahu bagaimana pergerakan market crypto seperti apa. Dengan perencanaan seperti ini, akan membuat kita lebih ‘siap’ dalam menghadapi pergerakan harga yang cepat di crypto.

Market Pasti Ada Masa ‘Bullish’ dan ‘Bearish’ Nya

Semua aset yang di perdagangkan di dunia, akan ada masa ‘bullish’ dan masa ‘bearish’ nya. Dengan kata lain akan ada market cycle nya, dimana harga suatu aset bergerak pesat keatas dan sebaliknya.

‘Buy the dip’, suatu ekspresi yang sering di utarakan di komunitas crypto, karena secara sejarah pergerakan harga (Bitcoin) bila ada penurunan yang drastis dalam waktu dekat, biasanya akan ada ‘bounce’ harga dalam waktu dekat.

Bila suatu aset mengikuti cycle market, membeli pada saat harga yang sedang ‘bearish’ pasti akan ada aset tersebut berubah menjadi ‘bullish’.

Mental Investing Lebih Besar Potensi Profit nya dengan DCA

Salah satu metode populer dalam investasi crypto adalah DCA, dollar cost average. Dimana seorang investor tidak menunggu pergerakan market yang sedang naik atau turun.

Melainkan sudah ter-schedule pembelian aset nya seperti, setiap minggu atau setiap bulan. Cara ini adalah cara yang sudah terbukti cara yang akan membuahkan hasil dalam jangka waktu tahunan untuk Bitcoin.

Baca Bitcoin yearly return di website ini, yang lebih sering menghasilkan di bandingkan merugikan.

Dengan cara pembelian yang sistem matis seperti ini, berarti pembelian aset mu adalah dengan harga rata-rata dari semua transaksi kamu, dan kamu hanya menunggu suatu hari harganya aset tersebut mencapai target mu.

Pilih Suatu Aset dan Bangun “Conviction”

Bila seseorang memilki a strong conviction, berarti orang tersebut memiliki kepercayaan yang tidak dapat di pengaruhi oleh faktor external, yang dapat merubah kepercayaan atau pemikirannya. Seperti orang tersebut sudah yakin betul apa yang ia tahu atau percayai itu adalah benar.

Yang saya perhatikan, kebanyakan pemula yang ingin ‘main di crypto’, tidak membangun kepercayaan atau pengertian yang dalam dengan aset-aset yang mereka pegang. Maka sering terjadi panik melihat berita yang negatif yang bersangkutan dengan aset nya.

Bila suatu investor paham betul, fitur apa yang akan di release di coin crypto pilihan nya, masalah apa yang coin nya coba pecahkan, sampai bagaimana coin tersebut berbeda, maka biasanya mereka lebih tidak terpengaruh dengan faktor-faktor external seperti berita-berita.

Peran research disini penting, bila kalian percaya suatu project bisa memecahkan suatu masalah dan punya keyakinan terhadap team-team yang menjalankan project nya, conviction akan terbangun dengan sendirinya.

Pengaruh dari teman, berita sampai influencer tidak akan mempengaruhi rencana investasi kamu di karenakan conviction yang kuat.

Masih Banyak Cara-Cara Lain di Dunia Cryptocurrency

HODL, DCA dan berinvestasi adalah cara-cara yang menurut saya seorang pemula bisa coba sebagai pintu masuk ke dunia cryptocurrency. Bukan berarti day trading tidak bisa menghasilkan keuntungan, tetapi sebagai pemula dengan berinvestasi dengan timeframe yang lebih panjang bisa lebih menguntungkan.

Dan cara seperi HODL dan DCA adalah cara yang lebih simple dan efektif untuk di ikuti pemula. Ini bila di bandingkan dengan banyak nya indicator-indicator trading yang harus pelajari, dan belum tentu menguntungkan.

Tips saya agar seorang pemula tidak perpengaruh oleh informasi-informasi sekelilingnya, membangun ‘convicton’ terhadap aset tertentu bisa menjadi senjata yang kuat agar rencana investasi nya bisa terus berjalan.

Bila conviction sudah di bangun dengan research, secara otomatis pengertian kalian terhadap cryptocurrency akan bertambah. Dan instrumen investasi lainnya seperti DeFi, NFT sampai Staking juga bisa terbuka untuk investor pemula.

Rekomendasi saya, mulai dari Bitcoin dahulu, karena Bitcoin di anggap sebagai ‘the father of all crypto coins’, setelah basis dan pengertiannya sudah kuat, kalian bisa pilih project-project yang cocok dengan kamu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *